Nama Mauricio Pochettino mungkin sudah tidak asing lagi di telinga penggemar sepak bola, terutama bagi mereka yang mengikuti Liga Premier Inggris dan kompetisi Eropa. Sebagai seorang manajer, Pochettino telah mencatatkan jejak yang luar biasa dalam kariernya. Lahir di Murphy, Argentina, Pochettino memulai perjalanan sepak bolanya sebagai pemain dan kemudian beralih menjadi manajer dengan menggebrak dunia manajerial sepak bola berkat taktiknya yang cerdas dan gaya kepemimpinannya yang menginspirasi.
Namun, perjalanan karier Pochettino bukanlah jalan yang mulus. Seperti halnya banyak pelatih sukses lainnya, ia juga harus menempuh berbagai tantangan sebelum akhirnya meraih kesuksesan. Dengan pengalaman sebagai pemain di klub-klub besar seperti Newell’s Old Boys, Espanyol, dan Paris Saint-Germain (PSG), Pochettino kemudian beralih ke dunia kepelatihan dengan membawa segudang ide dan filosofi sepak bola yang unik.
Mulai Mengukir Nama: Southampton dan Tottenham Hotspur
Menghidupkan Southampton
Pochettino memulai petualangannya sebagai manajer di Southampton pada tahun 2013. Meski saat itu klub ini berada di papan tengah Liga Inggris, Pochettino mampu memberikan perubahan yang signifikan dalam cara bermain mereka. Dengan taktik pressing tinggi dan pemain muda yang dibina dengan sangat baik, Southampton di bawah kepemimpinan Pochettino berhasil tampil sebagai tim yang menyulitkan klub-klub besar.
Mungkin banyak yang tidak menyangka, tapi Pochettino membawa Southampton ke posisi yang lebih tinggi, bahkan mereka menjadi salah satu tim yang mencuri perhatian dengan permainan atraktif dan agresif. Inilah awal mula kepercayaan dunia sepak bola pada kualitas manajerial Pochettino.
Meroket di Tottenham Hotspur
Setelah sukses di Southampton, langkah Pochettino berlanjut ke Tottenham Hotspur pada tahun 2014. Di sini, ia benar-benar menunjukkan kemampuannya sebagai manajer. Mengelola Harry Kane, Son Heung-min, dan para pemain bintang lainnya, Pochettino berhasil mengubah Tottenham menjadi tim yang sangat solid, terorganisir, dan mampu bersaing dengan tim-tim besar di Inggris dan Eropa.
Pochettino memperkenalkan filosofi permainan yang dikenal dengan high-pressing, yang mengandalkan kekuatan fisik dan kemampuan untuk menguasai lini tengah. Tak hanya itu, ia juga berhasil mengembangkan pemain muda seperti Dele Alli dan Harry Kane hingga mereka menjadi pemain papan atas dunia. Gaya permainan Tottenham di bawah Pochettino dianggap sebagai salah satu yang paling menarik di Eropa, dengan permainan yang cepat, dinamis, dan mengandalkan serangan balik yang tajam.
Namun, meskipun memiliki tim yang sangat berbakat, Pochettino gagal membawa Tottenham ke puncak tertinggi. Mereka nyaris menjuarai Liga Champions pada musim 2018/2019, namun kalah di final melawan Liverpool. Meskipun begitu, pencapaian tersebut tetap mengukuhkan Pochettino sebagai salah satu pelatih terbaik di dunia.
PSG dan Chelsea: Ujian Terbaru dalam Karier
PSG: Langkah ke Liga Prancis
Setelah meninggalkan Tottenham pada 2019, Pochettino akhirnya menerima tantangan besar dengan menjadi pelatih Paris Saint-Germain (PSG) pada 2021. Di PSG, ia menangani para pemain bintang seperti Lionel Messi, Neymar, dan Kylian Mbappé. Tentu saja, ekspektasi terhadap Pochettino sangat tinggi, mengingat PSG adalah klub dengan kekuatan finansial yang sangat besar dan berharap dapat meraih Liga Champions.
Meski berhasil memenangkan beberapa gelar domestik seperti Ligue 1 dan Piala Prancis, Pochettino gagal memenuhi ambisi klub untuk menjuarai Liga Champions. Ketidakmampuannya untuk mengelola dinamika tim yang penuh dengan bintang-bintang besar menjadi salah satu faktor mengapa ia akhirnya harus meninggalkan PSG pada 2022.
Chelsea: Mencoba Meraih Kejayaan Kembali
Setelah keberangkatannya dari PSG, langkah berikutnya dalam karier Pochettino membawa dia ke Chelsea, salah satu klub besar di Liga Inggris. Menjadi pelatih Chelsea adalah tantangan besar mengingat klub ini sedang berada dalam proses transisi setelah pergantian pemilik dan banyak perubahan dalam skuad.
Namun, Pochettino kembali menunjukkan keahliannya dalam menata tim. Dengan pemain-pemain baru yang datang dan banyaknya ekspektasi, dia harus menyeimbangkan antara kualitas individu dan kekompakan tim. Di Chelsea, Pochettino punya kesempatan untuk kembali membawa tim ini meraih kesuksesan, terlebih dengan filosofi permainan yang sudah terbukti efektif di klub-klub sebelumnya.
Filosofi Taktik Pochettino
Tak bisa dipungkiri, salah satu kekuatan terbesar Mauricio Pochettino adalah kemampuannya dalam mengembangkan taktik yang efektif dan modern. Pochettino dikenal dengan filosofi pressing tinggi yang membuat lawan kesulitan keluar dari tekanan. Ia juga sangat menekankan pentingnya mobilitas pemain dan kerja sama tim dalam setiap aspek permainan.
Selain itu, pelatihan fisik yang intens dan pendekatan mental yang matang menjadikan tim yang ditanganinya sangat tangguh, meskipun tanpa memiliki banyak bintang kelas dunia pada awalnya. Pochettino lebih memilih untuk membangun tim yang solid dengan mengandalkan kolektivitas dan persiapan fisik yang prima.
Pemain dan Kariernya: Banyak yang Berkembang di Tangan Pochettino
Salah satu pencapaian besar Pochettino adalah kemampuannya untuk mengembangkan pemain muda dan membawa mereka ke level yang lebih tinggi. Pemain seperti Harry Kane, Dele Alli, dan Tanguy Ndombele berkembang pesat di bawah bimbingannya. Begitu juga dengan pemain seperti Mbappé dan Neymar yang telah bertransformasi dalam permainan di PSG.
Di sisi lain, Pochettino juga dikenal sebagai pelatih yang mampu menyeimbangkan ego pemain dan menyatukan mereka dalam visi tim yang utuh. Ia tidak pernah ragu untuk memberi kesempatan kepada pemain muda untuk menunjukkan kemampuannya di lapangan, bahkan jika mereka belum dikenal banyak orang. Ini adalah salah satu aspek yang membuat gaya manajerial Pochettino sangat dihargai.
Mauricio Pochettino, Pelatih dengan Visi Besar
Dari Southampton hingga Chelsea, Mauricio Pochettino telah membuktikan bahwa dirinya adalah salah satu pelatih terbaik di dunia sepak bola. Dengan filosofi yang kuat, kemampuan untuk mengembangkan pemain, dan rekam jejak yang luar biasa, ia tetap menjadi sosok yang dihormati di dunia sepak bola.
Kini, setelah pengalaman bertahun-tahun di level tertinggi sepak bola Eropa, Pochettino masih memiliki banyak hal yang ingin dicapainya. Satu hal yang pasti, jejak langkahnya akan selalu dikenang sebagai transformasi besar dalam dunia taktik dan kepemimpinan di dunia sepak bola.